Apa itu drainase? Mungkin banyak orang yang belum memahami penjelasan drainase dalam kehidupan sehari-hari. Ketika berbicara tentang pembangunan kota atau lingkungan tempat tinggal, salah satu hal penting yang sering dibahas adalah drainase.
Tapi sebenarnya, apa itu drainase? Bagaimana fungsinya, dan apa saja contoh serta jenisnya? Dalam artikel ini, kita akan membahas semua hal tersebut dengan cara yang santai dan mudah dipahami. Yuk, simak sampai habis!
Drainase adalah sistem atau metode yang digunakan untuk mengalirkan air, terutama air hujan, dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih rendah. Tujuannya adalah untuk mencegah genangan air yang bisa menyebabkan banjir, erosi, atau kerusakan lingkungan. Drainase biasanya dirancang untuk mengalirkan air secara alami (melalui gravitasi) atau dengan bantuan alat seperti pompa.
Secara sederhana, apa itu drainase? Ia adalah “jalan keluar” bagi air agar tidak tertahan di suatu area. Sistem ini bisa berupa saluran terbuka, tertutup, atau kombinasi keduanya. Selain itu, drainase juga berfungsi untuk menjaga kualitas tanah agar tidak jenuh dengan air.
Drainase memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Berikut adalah beberapa fungsi utama drainase:
Fungsi utama dari sistem aliran ini adalah mengalirkan air hujan ke tempat yang aman seperti sungai, danau, atau laut. Dengan adanya sistem drainase yang baik, risiko banjir akibat genangan air bisa diminimalkan. Sebab aliran air akan bergerak ke arah yang lebih jauh sehingga tidak menyebabkan banjir atau genangan air.
Air yang menggenang atau mengalir dengan deras dapat menyebabkan erosi tanah. Sistem ini bisa membantu mengarahkan aliran air agar tidak merusak struktur tanah.
Air yang tergenang dalam waktu lama bisa menjadi sarang bagi nyamuk dan mikroorganisme berbahaya. Dengan adanya drainase maka bisa membantu mencegah masalah ini dengan mengalirkan air ke tempat yang lebih aman.
Tanah yang terlalu jenuh air atau terlalu tinggi kadar airnya, bisa menjadi tidak stabil. Kondisi ini dapat berisiko menyebabkan tanah longsor atau keruntuhan bangunan. Nah dengan sistem aliran air yang baik maka bisa membantu menjaga keseimbangan kadar air dalam tanah.
Jalan raya, gedung, dan infrastruktur lainnya membutuhkan drainase untuk memastikan air tidak mengganggu fungsi dan ketahanannya. Sebagai contoh, jalan raya yang selalu tergenang air akan lebih cepat rusak permukaannya.
Sistem drainase bisa kita temukan hampir di mana-mana, mulai dari lingkungan sekitar rumah hingga kota besar. Berikut beberapa contoh drainase yang sering kita jumpai:
Selokan adalah bentuk aliran air yang paling umum, terutama di lingkungan perumahan. Selokan dirancang untuk mengalirkan air hujan dari jalan atau halaman ke saluran utama.
Di kota-kota besar, saluran air di pinggir jalan (sistem aliran air jalan) membantu mengalirkan air hujan agar tidak menggenang di jalan raya.
Sistem aliran air di bawah tanah biasanya ditemukan di daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi. Air dialirkan melalui pipa besar yang tersembunyi di bawah tanah.
Kolam retensi adalah kolam buatan yang dirancang untuk menampung air hujan sementara sebelum dialirkan ke tempat lain. Contoh kolam retensi yang biasa kita temukan sehari-hari adalah waduk atau embung.
Di daerah dataran rendah, kanal atau rawa sering digunakan sebagai bagian dari sistem aliran air alami.
Sumur resapan adalah lubang yang dibuat di tanah untuk menyerap air hujan ke dalam tanah. Biasanya sumur resapan digunakan untuk mengurangi risiko banjir sekaligus menjaga cadangan air tanah
Sistem ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi dan bentuknya. Berikut ini adalah jenis-jenis sistem aliran air yang perlu kamu ketahui:
Sistem ini dirancang untuk mengalirkan air hujan langsung dari permukaan tanah, seperti jalan atau lahan kosong. Contohnya adalah selokan, parit, dan saluran terbuka.
Jenis ini digunakan untuk mengalirkan air yang berada di bawah permukaan tanah. Sistem ini biasanya berupa pipa-pipa yang tertanam di bawah tanah. Contoh penggunaannya adalah di daerah pertanian untuk mencegah tanah menjadi terlalu basah.
Sesuai namanya, sistem ini memanfaatkan kontur tanah dan elemen alam seperti sungai, rawa, atau danau untuk mengalirkan air. Biasanya jenis ini bisa kamu temukan pada daerah pedesaan atau area dengan lahan terbuka yang luas.
Berbeda dengan sistem aliran air alami, jenis ini sepenuhnya buatan manusia, seperti saluran beton, pipa, atau sistem pompa untuk mengalirkan air.
Perancangan sistem aliran air untuk mengelola air hujan pada kawasan perkotaan yang padat. Contohnya termasuk saluran air pada pinggir jalan, gorong-gorong, dan sistem drainase bawah tanah.
Perancangan sistem ini khusus untuk mengelola air limbah dari aktivitas industri. Pengaliran air seringkali memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum membuang ke lingkungan.
Meskipun kehadiran drainase sangat penting, namun ada beberapa tantangan yang sering kamu hadapi dalam pengelolaannya, seperti:
Salah satu masalah utama dari sistem ini adalah penyumbatan akibat membuang sampah sembarangan. Hal ini bisa menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar dan berpotensi menimbulkan banjir.
Dalam beberapa daerah, merancang sistem aliran air tanpa mempertimbangkan menampung berapa volume air, terutama saat curah hujan tinggi.
Merawat sistem aliran air dengan tidak baik juga bisa mengalami kerusakan atau kehilangan fungsinya, sehingga perlu perhatian lebih. Melakukan perawatan dengan cara mengecek dan membersihkan secara rutin untuk mencegah penyumbatan atau kerusakan lainnya.
Curah hujan yang tidak menentu dan meningkatnya intensitas hujan akibat perubahan iklim membuat sistem aliran air harus lebih adaptif.
Drainase adalah elemen penting yang sering kita abaikan, tetapi sebenarnya memiliki peran besar dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan lingkungan tempat tinggal kita. Dengan memahami apa itu drainase, fungsi, contoh, dan jenis-jenisnya, kita jadi lebih sadar akan pentingnya menjaga sistem ini tetap berfungsi dengan baik.
Jadi, kalau kamu melihat sampah di selokan atau saluran air, jangan ragu untuk membersihkannya atau melapor ke pihak yang berwenang. Dengan begitu, kita semua bisa berkontribusi untuk menjaga lingkungan agar tetap bebas dari genangan dan banjir. Setuju, kan?
The MEZZANINE Studio merupakan bagian dari Arkamaya Grhatama yang fokus bergerak di bidang perencanaan, desain arsitektur dan interior
Masih bingung dengan desain rumah yang ingin dibangun? Free konsultasi dengan arsitek kami